Rabu, 07 Desember 2016

HARDWARE

 Komponen - Komponen
Perangkat Keras Pada Komputer
Image result for gambar perkembangan hardware 

Perangkat Keras Komputer di sebut juga
Arsitektur Komputer dan juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu
dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras
untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional,
kinerja, dan target biayanya. Namun disini kita hanya akan membahas arsitektur
pada umumnya, Secara garis besar arsitektur computer dapat di bagi menjadi 4 yaitu : 


Central processing unit (CPU), yang mengendalikan semua unit
sistem computer yang lain/mengubah input menjadi output. Dirincikan sbb : 
Primary storageControl unit (unit pengendali), membuat semua unit bekerja sama
sebagai suatu system, Arithmatika and logical Unit, tempat berlangsungkan
operasi perhitungan matematika dan logika. Secondary storage (penyimpanan
sekunder ), menyedikan tempat untuk menyimpan program dan data saat tidak digunakan.
Unit Input, memasukkan data ke dalam primary storage.
Unit Output, mencatat dan atau mencetak hasil pengolahan. (penyimpanan
primer), berisi data yang diolah & program,...
Primary storage : tempat penyimpanan


CPU ( Central Processing Unit ) 

Central Processing Unit, Disinilah
jantung atau nyawa dari sebuah komputer. Disinilah tempat dimana semua proses
yang dilakukan oleh sebuah komputer berlangsung. Berikut adalah organ utama
dalam CPU :

Processor : Menjalankan program.
Motherboard : Motherboard adalah rumah dari
perangkat dimana semua yang berhubungan untuk dapat masuk kedalam system harus
melalui motherboard.
Video Graphics Adapter ( VGA ) : Perantara untuk
menterjemahkan keluaran dari processor untuk ditampilkan  ke monior.
Power Supply Unit ( PSU ) : Mensuplai tenaga untuk
semua komponen yang ada dalam  computer. Serta untuk menstabilkan voltase
secara otomatis.
Harddisk : Salah satu jenis memori
penyimpanan dalam computer.
Memory ( kecepatan ) : Semakin besar kapasitas
memory semakin leluasa sebuah computer untuk mengeksekusi program.

Image result for gambar perangkat perangkat input

Peralatan Input

Alat input dibagi ke dalam dua
golongan yaitu alat input langsung dan tidak langsung. Alat input langsung
memungkinkan input diproses secara langsung oleh CPU melalui alat input tanpa
terlebih dahulu dimasukkan ke dalam media penyimpanan ekternal. Alat input
langsung terdiri dari beberapa golongan yaitu: keyboard, pointing device,
scanner, voice recognizer. Alat input tidak langsung , dimana data yang
dimasukkan tidak langsung diproses oleh CPU, tetapi direkam terlebih dahulu ke
suatu media mechine readable form ( bentuk dapat dibaca oleh komputer dan
merupakan penyimpanan ekternal). Alat input tidak langsung terdiri dari: keytocard,
keytotape, keytodisk, dsb

Keyboard : Penciptaan keyboard komputer
diilhami oleh penciptaan mesin ketik yang dasar rancangannya di buat dan di
patenkan oleh Christopere Lathan pada tahun 1868.
Mouse : dapat digerakan kemana saja
berdasarkan arah gerakan tangan kita.
 Scanner : suatu alat elektronik yang fungsinya
mirip dengan mesin foto kopi.
Monitor : disebut juga layar computer, berfungsi untuk
menampilkan informasi yang dapat dilihat.
Printer : digunakan untuk mencetak data / informasi pada
kertas
Speaker : berfungsi untuk mengeluarkan informasi berupa suara
Processor : sebagai pusat pengolah data dan pengendali kerja
perangkat lainnya.
Mainboard : sebagai kerangka mesin computer tempat
processor dan komponen – komponen lainnya dipasang
Diskette Drive : disebut floppy drive, yaitu tempat
memasukkan floppy disk (disket). Berfungsi membaca dan menulis data pada
disket.
CD Drive : tempat memasukkan CD, berfungsi membaca dan atau
menulis data pada CD/VCD
 Harddisk : adalah tempat penyimpanan data. Harddisk berada
dalam casing (badan) komputer dan jarang di pindah-pindahkan (disebut fixed disk)
Memory (RAM) tempat penyimpanan data sementara. RAM singkatan
dari Random Accses Memory, yaitu memori yang bias diakses secara acak oleh
processor.
 VGA – Card : komponen yang berfungsi menampilkan gambar /
tampilan pada monitor. (Video Graphics Array)
 Sound Card : komponen yang berfungsi mengolah data menjadi
suara yang akan ditampilkan pada speaker
LAN Card : komponen yang akan menghubungkan computer
dengan computer lainnya. Tidak selalu ada pada computer, dan dipasang jika
diperlukan saja.
 Modem : komponen yang diperlukan jika kita ingin koneksi
internet, atau untuk mengirim data melalui jaringan telepon.
Stabilizer : menstabilkan arus listrik sehingga arus yang
masuk ke dalam power supply komputer tidak terlalu naik – turun yang bisa
menyebabkan kerusakan peralatan elektronik dan data.
UPS : untuk mencegah komputer mati ketika terjadi
pemadaman arus listrik mendadak. Pada waktu listrik padam, UPS otomatis
menyediakan daya listrik untuk computer.

Peralatan Output

Output yang dihasilkan dari pemroses
dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan ( huruf, angka, symbol
khusus ), image ( dalam bentuk grafik atau gambar ), suara , dan bentuk lain
yang dapat dibaca oleh mesin ( machine-readable form ). Peralatan output dapat
berupa :

Hard-copy device  yaitu alat yang digunakan untuk mencetak
tulisan dan image pada media keras seperti kertas atau film.
Soft-copy device yaitu alat yang digunakan
untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal
elektronik. Contoh :>> Printer : Output device yang berfungsi mencetak data (
Dokumen, Picture, web page, dll ) >> Monitor : Output device yang berfungsi
menampilkan data-data dari CPU. >> Projector : Sama halnya monitor, projector
berfungsi menampilkan data-data dari CPU, badanya adalah ukuran keluaran
projector jauh lebih besar dari monitor. >> Speaker : Alat keluaran untuk device
yang berupa suara.

Primary storage

Pita Magnetik (Magnetic Tapes)
Floppy disk (diskette),
 Zip Drive
Flash Disk
Hard Disk
Disk Optik (Optical Disk)

Kamis, 01 Desember 2016

Sejarah SOFTWARE (Perangkat Lunak)

Konsep apapun berbasis software / software-defined; mulai dari , Software Defined Networking (SDN),Software Defined Storage (SDS), dan bahkan meluas hingga Software Defined Data Centre (SDDC); kini mulai banyak dikumandangkan di dunia IT enterprise. IDC memperkirakan bahwa pasar untuk Software Defined Networking (SDN) akan mencapai sekitar US$ 3,7 Milyar di tahun 2016 . Selain itu, IDC juga mengungkap bahwa pelaku bisnis di Indonesia dapat menghemat biaya sebesar USD1.6 Milyar dalam rentang waktu tahun 2003 – 2020 sebagai akibat langsung dari pendekatan software-defined dalam pengelolaan IT, serta penggunaan teknologi virtualisasi untuk komputasi, perangkat penyimpanan, dan jaringan.
Secara umum, revolusi dunia IT enterprise mengarah ke software-defined infrastructure yang berpusat pada pemisahan hardware; yang menjalankan transaksi data; dari layer software yang memerintahkan hardware tersebut. Jika dianalogikan, ini seperti memisahkan pikiran dengan tubuh dengan maksud menjaga agar pikiran dalam keadaan prima dan kondisi tubuh tetap bugar; sehingga biaya perawatan dan ‘pengobatan’ dapat ditekan seminimal mungkin.
Secara perlahan tapi pasti, dunia IT enterprise bergerak menuju era software-defined. IDC mengungkap bahwa Software Defined Networking (SDN) bertumbuh dengan pesat secara global di tahun 2013 hingga 2014. Di tahun itu, mulai banyak perusahaan penyedia peralatan telekomunikasi yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan peningkatan produk dengan teknologi SDN generasi pertama. Namun, di tahap awal tersebut, IDC juga menemukan bahwa berbagai pendekatan yang dilakukan vendor-vendor tersebut membuat SDN terfragmentasi. Hal ini disebabkan karena setiap vendor menggunakan arsitektur yang berbeda-beda dan hanya bisa diterapkan dalam produk / solusi yang ditawarkan oleh vendor tersebut. Di tahun 2015 dan seterusnya, IDC memprediksi bahwa penawaran SDN yang multi-vendor akan mulai bermunculan. 
Meskipun SDN bertumbuh pesat, namun kita masih berada di tahap awal dalam perjalanan menuju apapun berbasis software atau disebut dengan Software Defined Everything (SDE). Terdapat dua faktor utama yang mendorong pergerakan dari SDN menuju SDE. Faktor pertama adalah dorongan bisnis. Tuntutan bisnis dan harapan dari pengguna akhir berpengaruh besar terhadap bagaimana sebuah data center dikelola dan diterapkan di sebuah perusahaan. 
Lebih lanjut lagi, pergeseran paradigma tentang bagaimana pengelolaan dan penerapan data center juga turut disebabkan oleh faktor kedua: yaitu perkembangan teknologi dan regulasi pemerintah di industri-industri vertikal, seperti contoh lembaga keuangan ataupun sektor publik. Faktor kedua ini memunculkan kebutuhan bagi perusahaan untuk mampu menciptakan efisiensi yang lebih besar, seraya mampu memenuhi berbagai persyaratan ketat yang diterapkan oleh pemerintah di setiap industri demi perlindungan dari semakin canggih serangan siber dengan biaya yang lebih rendah.
Bagian penting lainnya dari perkembangan era software-defined adalah Software Defined Data Centre (SDDC). Kemunculan SDDC didorong oleh kebutuhan akan data center yang lebih efisien serta dapat dikelola dengan lebih sederhana, dan semakin miripnya fungsionalitas software dengan kapabilitas dari hardware. Hal ini bertepatan dengan munculnya Software Define Fabric (SDF) yang melampaui abstraksi tradisional dari layer networking, dan penambahan layanan-layanan baru seperti keamanan dan layer aplikasi yang ditanamkan di seluruh fabric.
Selain SDDC, perkembangan selanjutnya adalah Software Defined Application Services (SDAS). Dalam menyediakan SDAS, F5 mengambil prinsip yang sebelumnya telah diterapkan pada SDN (terutama yang yang membahas tentang Layer 2-3 di dalam network), dan menempatkannya pada layer aplikasi (Layer 4-7). SDAS merupakan layanan yang ditempatkan di antara pengguna dan aplikasi di dalam network, yang memberikan kemampuan bagi pemilik aplikasi untuk mengatasi berbagai tantangan aplikasi yang berkaitan dengan mobilitas, keamanan, akses dan identitas, kinerja dan ketersediaan melalui arsitektur sistem mereka.
Melihat berbagai faktor pendorong yang telah disebutkan di atas, pada intinya perusahaan dituntut memiliki ekosistem IT yang fleksibel, skalabel, efektif secara biaya, serta lincah untuk bisa memenuhi kebutuhan bisnis dan pengguna akhir, seraya mampu mematuhi regulasi yang ditetapkan pemerintah. Karena alasan tersebutlah muncul teknologi software-defined dan terjadi pergerakan menuju era Software Defined Everything (SDE).
SDE akan menjadi tren yang terus berkembang dan menjadi semakin penting di industri IT enterprise. Sebagai awal dari perjalanan menuju Software Defined Everything (SDE), Software Defined Networking (SDN) mulai dilirik oleh banyak perusahaan. Saat ini, vendor penyedia layanan cloud dan operator telekomunikasi menjadi perusahaan terdepan dalam barisan untuk menerapkan SDN, karena SDN memungkinkan jaringan mereka menjadi lebih fleksibel, skalabel, lincah, serta lebih efektif dari segi biaya, sehingga pada akhirnya memungkinkan mereka mempersingkat waktu penerapan aplikasi dan layanan baru.